Uswatun menyebut, hal yang dapat menjadi faktor risiko maupun pemicu munculnya masalah kesehatan mental pada mahasiswa diantaranya: perubahan lingkungan dan expositions transisi, stress akademik, kesepian, hubungan pertemanan yang harmful, faktor perkembangan remaja, penyalahgunaan zat, masalah sosial ekonomi, shame terkait kesehatan mental, dan kurang optimalnya peran lembaga dukungan kesehatan mental di lingkungan kampus.
Ia membagikan idn poker terbaru beberapa tips yang dapat diterapkan oleh mahasiswa, baik yang sehat jiwa, yang berisiko mengalami gangguan jiwa maupun yang sudah terdiagnosis mengalami gangguan jiwa sehingga tidak berakhir pada bunuh diri.
Pertama, kenali dan pahami diri sendiri. Mahasiswa harus mampu memahami kondisi tubuh baik secara fisik maupun mental, sehingga saat gejala gangguan fisik maupun mental muncul, secara otomatis mahasiswa akan waspada sehingga mampu melakukan upaya pencegahan dan menghentikan gejala yang semakin bertambah parah ataupun mampu mengambil keputusan bahkan tindakan yang tepat dalam mencari bantuan.
Kedua menciptakan dan menjalin relasi dengan lingkungan yang supportif. Lingkungan yang sehat dan relasi antar individu yang saling mendukung sangat penting untuk meningkatkan kesehatan jiwa antar mahasiswa.
“Jika memang diperlukan, mahasiswa dapat membentuk grup suppportif yang dapat menjadi wadah untuk saling menyampaikan keluh kesah saat merasa tertekan maupun saat berada pada situasi sulit, sehingga expositions sharing dapat direspons oleh grup dengan saling memberikan dukungan,”katanya lagi.
Ketiga, buat jadwal kegiatan prioritas. Saat memasuki jenjang perguruan casino online terpercaya tinggi mahasiswa akan berada pada masa transisi baik terkait beban akademik, waktu perkuliahan, kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler dan aktivitas lainnya yang tentu saja ingin dicoba dan dilakukan semua oleh mahasiswa baru.
Akan tetapi banyaknya kegiatan tersebut tidak jarang menimbulkan stress tersendiri bagi mahasiswa sehingga kesulitan dalam membagi waktu. Untuk meminimalisir stress, mahasiswa dapat membuat skala prioritas dengan cara fokus menyelesaikan hal penting terlebih dahulu, dan menghindari menunda menyelesaikan tugas maupun pekerjaan rumah.
Kontrol Emosi Kamu
Belajar untuk tidak mudah tersinggung terhadap apa saja yang dikatakan seseorang, pilah apa yang mereka katakan, dan ambil sisi positifnya.saat terjadi kekosongan waktu atau kamu mulai merasa bosan dengan aktivitas yang itu saja, maka kamu bisa mengisi waktu dengan mencoba hal baru sendiri atau bersama temanmu.Bercerita pada orang yang kamu percaya dapat mengurangi beban yang sedang kamu pikul.